Artikel dan Download

Artikel, Puisi, Tips dan Trik, Many more...

SEARCH

Keisitimewaan Mengingat Mati

Kadang di dunia ini kita selalu bersenang-senang, sekarang saatnya mengingat kalau seandainya kita mati karena suatu sebab gimana coba?
Kematian itu tidak selalu bisa disangka-sangka, maka kematian datangnya tampak selalu mendadak. Banyak terjadi, manusia yang dicabut nyawanya dalam keadaan sedang bergembira ria. Kemana pun kita berlari, dan dimana pun kita berada, mati akan datang merenggut. Ini suatu kepastian. Kita hanya menunggu giliran.
MUMPUNG MASIH BISA HIDUP, PERGUNAKAN SISA HIDUP KITA SEBAIK-BAIKNYA...
 



"Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu semua melarikan diri darinya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu semua akan dikembalikan ke Dzat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib serta yang nyata." (QS. Jum'ah:8).

Dan ketika kematian itu datang, maka berakhirlah segala kenikmatan yang telah dan tengah dirasakan manusia. Ada orang bijak yang mengatakan, secara global sesungguhnya Allah hanya memberi satu nikmat saja kepada manusia, yakni nafas. Begitu nafas itu berhenti, maka berhenti pula berbagai kenikmatan yang ada.

Itulah sebabnya, mengapa nabi mengatakan bahwa sesuatu yang bisa memutus segala kenikmatan adalah kematian. Meskipun secara hakiki hanya Allah yang mencabut semua itu. Anehnya, sesuatu inilah yang paling sering tidak diingat manusia.


Keistimewaanya antara lain:

Sebagai Nasehat

Sering kali gambaran kehidupan duniawi mudah membuat kita terlena. Apalagi ketika begitu semakin banyak perlengkapan hidup dengan segala macam kemajuan, kemudahan dan kenikmatannya yang semakin mengepung kita di masa modern ini.

Semua itu kerap menggoda dan melalaikan manusia. Muncullah berbagai prinsip hidup sesat seperti: materialisme (hidup hanya untuk tujuan mencapai kemajuan materi), hedonisme (hidup hanya untuk mencapai kesenangan), permisivisme (serba membolehkan apa saja) dan lain-lain yang sejenisnya (raveisme.. hehehe,, becanda kok..).

Dalam keadaan seperti itu, nasehat dari siapapun biasanya tak lagi digubris. Tapi ingatlah setiap kita memiliki penasehat yang sangat ampuh, yaitu kematian. Bila sejenak merenungkan kematian yang sewaktu-waktu pasti akan datang, pasti kita akan lebih hati- hati dalam melangkah.

"Cukuplah kematian itu sebagai penasihat." (HR. Thabrani dan Baihaqi).


Sudah semestinya kita senantiasa mengingat akan datangnya musibah terbesar itu. Seketika itu, istri, anak dan keluarga tersayang akan terpisah, pangkat yang diduduki akan hilang, harta yang dikumpulkan akan ditinggalkan, dan bahkan nyawa yang dicintai akan lepas. Melalui pintu mati kita meninggalkan alam dunia, menuju akhirat.

Dengan demikian, orang yang melalaikan datangnya kematian, berarti kehilangan penasehat terbaiknya. Kehidupannya akan mudah tergoda dan terperosok dalam kelalaian. Keterlenaannya mengejar kehidupan dunia, kenikmatan sesaat dan bermegah-megahan membuatnya lalai mempersiapkan bekal akhirat hingga kematian menjemput. Akibat lalai dengan nasehat kematian, akhirnya hanya berujung kepada penyesalan abadi di neraka jahannam.

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahanam, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)". (QS. At Takastur: 1- 8).

Menjadikan kita sebagai Manusia Cerdas (SADAR)

Kriteria manusia cerdas yang sering diinginkan dan dibayangkan kebanyakan orang adalah yang memiliki IQ tinggi, menguasai iptek, kreatif dan semacamnya. Agar anaknya menjadi seperti itu orang tua tak segan- segan mengeluarkan biaya tinggi sampai menyekolahkannya ke luar negeri.

Barangkali bila hidup itu cuma di dunia saja, gambaran yang demikian itu ada benarnya. Tetapi hidup di dunia ini hanyalah teramat sangat sebentar dibanding dengan kehidupan abadi di akhirat. Karena itu kualitas manusia cerdas yang seperti itu belum lengkap. Apa artinya seorang yang berhasil mengumpulkan berbagai prestasi dunia; harta melimpah ruah, jabatan berderet-deret bila setelah mati justru sengasara selamanya di akhirat?

Rasulullah SAW memberikan rumusan yang lain, bahwa manusia cerdas ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian.
Dengan mengingat mati, kehidupannya di dunia dikelola, tidak hanya sebagai kesenangan tetapi juga menjadi ladang beramal baik sebanyak-banyaknya.

Dengan mengelola keseimbangan hidup diperolehlah kemuliaan dunia dan keselamatan di akhirat. Dia sangat menyadari perjalanan di akhirat yang jauh dan abadi tentu membutuhkan bekal yang jauh lebih banyak lagi dibandingkan di dunia. Karena itu kecerdikan yang sering dipahami manusia akan bermakna jika diiringi kecerdikan memikirkan nasib di akhirat.


"Secerdas-cerdasnya manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah orang yang benar-benar cerdas dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat". (HR. Ibnu Majah)

Menjadi Rajin Beribadah dan Lebih Taat Kepada TUHAN

Orang yang lupa akan kematian akan terasa berat beribadah karena ia dikejar-kejar kenikmatan duniawi. Baginya masalah akhirat dianggapnya sia-sia. Kalaupun ada niat beribadah, ditunda-tunda menunggu nanti kalau sudah tua. Padahal datangnya maut siapa tahu. Bisa jadi sore atau malam nanti maut datang. Bila sudah saatnya, kita tidak akan mampu mengundurkannya.

Oleh karena itu, janganlah menunda-nunda ibadah. Laksanakanlah kewajiban beribadah dengan segera seolah maut akan menjemput. Dengan bersikap demikian, beribadah akan terasa ringan.

"Bila engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu sore (untuk mencari bekal kematian) dan bila engkau di waktu sore, maka janganlah menunggu-nunggu datangnya waktu pagi (untuk itu pula). Ambillah kemanfaatan sewaktu hidupmu ini untuk bekal kematianmu dan sewaktu masih sehat untuk bekal sakitmu". (HR. Ibnu Hibban).

Menimbulkan Kezuhudan

Hawa Nafsu Birahi yang membutakan... Memang terasa NIKMAT, tapi kenikmatan itu telah s=disalahi... telah dimaksiatkan karena digunakan untuk berbuat ZINA... Astaghfirullah Hal Adzim... Ya Allah Ya Robbi... berikanlah kami hidayahmu Ya Allah... agar kami bisa membuatmu Senang... kami semua takut atas kemurkaan-MU Ya Allah...

Juga Hawa nafsu yang cenderung cinta kemewahan mendorong manusia menjadikan dunia sebagai tujuan. Hati seperti ini dipenuhi dengan keinginan dan panjang angan-angan tentang kemewahan. Dzikirnya: uang, uang dan hanya uang. Pikirannya dipenuhi segala macam ketamakan. Sikap demikian itu membuatnya tidak mau mensyukuri yang sudah ada dan melupakan akhirat. Hati yang sudah dipenuhi cinta dunia, sulit mengingat Allah, dan ujung-ujungnya mengarahkan hidupnya menuju neraka.

"Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya)". (QS. An Nazi'aat: 37- 39).

Hawa nafsu yang cinta dunia itu, hendaklah dikendalikan dengan mengingat mati. Dengan mengingat mati, angan-angan panjang tentang kemewahan dunia dapat dikendalikan. Ingatlah pakaian mahal dan indah yang kita banggakan akan ditinggal dan menjadi barang yang tak berguna di alam kubur sebab pakaian kita hanyalah lembaran kain kafan saja.

Berhektar-hektar tanah yang luas juga akan berpisah, dan kita menghuni tanah dan liang sempit yang gelap sendirian. Dengan menyadari kenyataan masa depan yang akan kita hadapi itu, akan berkuranglah kecintaan kepada dunia sehingga tumbuh kezuhudan.

Bila cinta dunia membuat seseorang menjadi budaknya, sikap zuhud justru menjadikan seseorang berdaya menggunakannya sebagai alat mencari ridha Allah. Harta kekayaannya tidak menimbulkan kesombongan, tetapi justru membuatnya khawatir kalau- kalau ada hak fakir miskin belum tertunai. Segeralah ia tunaikan zakat, infaq dan shadaqah dengan ringan karena menyadari harta yang sesungguhnya bukan yang di dunia ini tetapi yang sudah di amalkan.

Manfaat lain dengan senantiasa mengingat mati adalah akan mendorong kita beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Kesadaran akan datangnya kematian yang tidak terduga membuat kita senantiasa waspada. Hidup kita terkontrol dan tidak lepas kendali. Mengingat mati dapat menghapus dosa.

"Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang sedemikian itu akan menghapus dosa dan menyebabkan timbulnya kezuhudan di dunia". (HR. Ibnu Abiddunya).

Memang mengingat mati membuat hidup kita bermakna dan jauh dari sia- sia, sedangkan melupakannya hanya akan mengakibatkan kita tertipu dalam kehidupan dunia yang fana dan membawa kesengsaraan berkepanjangan di akhirat.

...SEMOGA BERMANFAAT...

Sumber: http://serpihanhikmah.blogspot.com

15 komentar:

benar kawan . . ,
kita harus mengambil pelajaran dari kematian seseorang . . ,
semoga kita jadi lebih dekat dengan-Nya . . ,

 

Orang yang paling cerdas adalah pemuda yang senantiasa dzikrul maut :) makasih artikelnya sob

 

postinganmu penuh makna sob.. semua org hrs baca postingan ini...
mengingat mati sama aja akan mendorong kita utk lbh menghargai wkt.

 

sob, km salah ketik judul tuh...
hehe...
:)

 

lagian hidup kita didunia itu cm sementara sob, yg kekal itu nanti, di akherat...
jd jgn ampe kita sia2 kan wkt sehat kita didunia ini, sebelum dtg kematian.

NB: oya, soal artikelku yg km kopas, ga pa2 apalagi diksh sumbernya, aku mlh sng bgt.. sayangnya aku gak pnya fb sob.. salam bwt tmn2 fb km ya...

 

@Ladida: Iya benar sekali sob... mengambil hikmah dari suatu kejadian..

@Toing: Iya benear banget sob,, kata Nabi Muhammad SAW: orang yang cerdas adalah orang mengingat mati..

@Penghuni60: Makasih banget sob... Kamu juga, postingmu malah lebih joz drpd gw..

@Science Box: ouh iya, Maafin ya,. secepat mungkin gw perbaiki..

@Thearte: OKe dech... itulah hikmah sob..

NB: Makasih banget sob, Oke ntar gw sampein..

 

Hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian
makanya sering2 ingat lah dgn kematian, mengingat kematian juga dapat pahala dan tentunya kematian adalah kelahiran kita di alam akhirat.

 

@artiirhamna: OKE SOB ... makasih yach..
@ all commentar: gw jadi pengen nangis atas dosa2 yg pernah gw lakukan....

 

hal yang sangat mengena dan pasti akan terjadi.. :)

 

bahkan untuk satu cinta yang indah harus ditebus dengan kematian, kematian tidak selamanya memberikan ketakutan pada kita, namun memberi satu kekuatan dari sang pencipta bahwa bagitu pentingnya kehidupan di dunia ini jika dapat saling berbagi seperti halnya brooo berbagi artikel ini

sekali lagi terimakasih

salam hujan

 

@ kakve santi: ITU SUDAH PASTI SOB...
@ ARIF AGUS BEGEH: Makasih banget sob...hehehe...

cheers you all my friend.. salam hangat by rave67

 

Wah artikel yang bisa meningkatkan Iman kita nich. Nice Info

 

@ adib jenazah: iu kan facebookmu sob...hehehe
@ Media Semarang: Thanks banget sob...

 

Sangat bermanfaat nih, ijin kopas ya..

 

Posting Komentar

Jangan Lupa ya di Koment Sob...hehehe

Related Posts with Thumbnails