1. Salam & Berjabat Tangan
Hendaklah mengucapkan salam jika bertemu dengan sesama muslim sebelum berbicara denganya lalu lanjutkan dengan berjabat tangan. Raasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dua orang muslim kemudian keduanya berjabat tangan, melainkan keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)2. Saling Menasehati
Teman yang baik adalah teman yang dapat memberikan nasehat kepada saudaranya disaat dia melakukan kesalahan. Ia tak akan tega membiarkan saudaranya terjerembab kedalam lubang kemaksiatan lebih lama. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang meminta nasehat kepada saudaranya, hendaklah saudaranya tersebut memberinya nasehat.” (HR.Bukhari)3. Tidak Mendiamkan Lebih dari Tiga Hari
Marah Terhadap sesama teman adalah hal yang wajar, namun menjadi dilarang apabila lebih dari tiga hari. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu, salah satunya berpaling dan satunya juga berpaling. Orang terbaik diantara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam.” (Muttafaqun ‘alaih)4. Saling Membantu
Membantu saudara tidak hanya sebatas bantuan moril saja namun juga materiil. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa ia didatangiseseorang lalu berkata, “Aku ingin bersaudara denganmu karena Allah, tahukah engkau apa hak persaudaraan?” Abu Hurairah berkata, “Tolong jelaskan hak persaudaraan kepadaku.” Orang itu menjawab, “Engkau tidak merasa lebih berhak atas dinarmu dan dirhammu daripada aku.” Abu Hurairah berkata, “Aku belum sampai tingkatan itu.” Orang tersebut Berujar, “Kalau begitu, prgilah engkau dari sini.”5. Memafkan Kesalahan
Saat teman kita berbuat salah, jangan terburu untuk meninggalkanya sebelum menasehatinya. Bila tak menggubris, barulah ditinggalkan dengan baik seraya berharap agar segera bertaubat dari kesalahan. Abu Darda’ berkata, “Jika saudaramu berubah, maka engkau jangan meninggalkannya kareba hal tersebut, karena saudaramu itu terkadang menyimpang, namun pada kesempatan lain ia berada diatas jalan yang lurus.”Tambahan:
Syaikh Bakr Abu Zaid dalam bukunya "Hilyatu Thalibil Ilmi" memperingatkan penuntut ilmu agar hati-hati terhadap teman yang buruk karena adab yang buruk dan karakter seseorang mudah berpindah dan manusia diberi naluri untuk saling menyerupai dan meniru temannya. Hati-hati dari bergaul dengan mereka karena pencegahan lebih mudah dari pengobatan. Pilihlah teman yang dapat membantu mencapai tujuanmu yang mulia dan cocok dengan tujuan tersebut, pilihlah teman yang mendekatkan dirimu kepada Allah. Kemudian beliau membagi teman itu menjadi tiga macam:
1.Teman berasaskan manfaat
2. Teman kenikmatan
3.Teman keutamaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah dalam "Syarah Hilyah Thalibil Ilmi" menjelaskan tentang tiga macam teman dengan mengatakan, "Pertama, teman manfaat yaitu orang yang berteman denganmu untuk mendapatkan manfaat darimu berupa harta, kedudukan atau lainnya. Jika tidak ada manfaat yang didapatkan darimu jadilah ia musuhmu, dia tidak mengenalmu dan kamu tidak mengenalnya. Betapa banyaknya mereka ini, jika mereka diberi shadaqah mereka senang tapi jika tidak diberi mereka marah. Ada seorang temanmu yang sangat akrab, kamu sangat menghormatinya dan dia pun sangat menghormatimu, suatu hari ia berkata kepadamu, "Bawa sini bukumu untuk saya baca!". Kamu menjawab, "Demi Allah saya perlu buku itu besok". Maka ia cemberut dan memusuhimu, apakah ini dikatakan teman? Ini teman manfaat.Kedua, teman kenikmatan, Ia berteman denganmu hanya untuk bersenang-senang denganmu dalam bermajelis dan begadang, tetapi dia tidak memberimu manfaat dan kamu tidak memberi manfaat kepadanya, yang ada hanya buang waktu. Tipe ini juga kamu harus hati-hati darinya karena dia akan menyia-nyiakan waktumu.
Ketiga, teman keutamaan, yang membawamu kepada kebaikan dan melarangmu kepada keburukan, membuka pintu-pintu kebaikan untukmu dan menuntunmu kepadanya.. Jika kamu tergelincir dia akan melarangmu dengan cara tidak mempermalukanmu, ini baru teman keutamaan." Diantara tanda-tanda seseorang dicintai Allah yaitu jika dirinya dicintai oleh orang-orang shalih, diterima oleh hati mereka, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam , bersabda: Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba ia memanggil jibril dan berkata Sesungguhnya aku mencinta fulan maka cintailah ia maka penduduk langit mencintainya kemudian ia menjadi orang diterima di muka bumi. (HR. Bukhari dan Muslim) Dengan mempraktekan adab yang baik dalam berteman maka kita akan memperoleh manfaat, yaitu berupa Ukhuwah yang kuat diantara umat islam, Ukhuwah yang dilandasi keimanan dan keikhlasan kepada Allah Subhanahu wa taala . Kita harus berhati-hati dalam kehidupan zaman sekarang ini kalau kita tidak berusaha untuk memilih teman kita yang baik maka kita akan terjerumus kelembah hitam yaitu terpengaruh dengan akhlak yang buruk.
Sumber: www.syariahonline.com
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa ya di Koment Sob...hehehe